Percobaan monyet Demi Temukan Vaksin corona oleh pihak NIH

NagaQQ- Langkah awak Pihak para ilmuwan di Institut Kesehatan Nasional (NIH) Amerika Serikat kepada monyet-monyet yang dilakukan  untuk menemukan vaksin virus corona.Penelitian yang dipimpin oleh Dr Emmie de Wit ini, awalnya dibuat untuk menguji obat antivirus untuk virus Ebola pada 18 kera rhesus.

Percobaan monyet Demi Temukan Vaksin corona oleh pihak NIH


Proses penemuan vaksin untuk penyakit yang telah membunuh ribuan jiwa ini, dilakukan pada tiga kelompok monyet, yang semuanya terinfeksi virus MERS-CoV, salah satu keluarga virus Corona yang juga berkaitan dengan virus corona baru atau Covid-19.

Kelompok monyet pertama dirawat selama 24 jam sebelum terinfeksi. Kelompok monyet kedua dirawat selama 12 jam setelah diinfeksi. Sedangkan kelompok monyet ketiga tidak diberi perawatan sama sekali usai diinfeksi.

Dari hasil penelitian ditemukan, enam ekor monyet yang diberi obat sebelum terinfeksi tak menunjukkan gejala penyakit pernapasan.

Sedangkan kelompok monyet kedua yang dirawat selama 12 jam usai diinfeksi menunjukkan gejala penyakit yang sedang.Agen BandarQ

Sementara kelompok monyet yang tidak diberi obat menunjukkan bahwa mereka mengalami infeksi di bagian paru-paru.

Para peneliti yang terlibat penelitian berharap, remdesivir bisa melawan virus SARS-CoV-2 yang menjadi bagian dari virus MERS-CoV.

 Percobaan monyet Demi Temukan Vaksin corona oleh pihak NIH

“Data kami menunjukkan bahwa remdesivir adalah pengobatan antivirus yang menjanjikan terhadap MERS yang dapat dipertimbangkan untuk diterapkan dalam uji klinis,” tulis para ilmuwan dalam jurnal PNAS.

"Mungkin juga memiliki utilitas untuk virus Corona terkait seperti virus Corona baru; 2019-nCoV yang muncul dari Wuhan, China," lanjut para ilmuwan.

Kendati demikian, para ilmuwan mengatakan bahwa perlu pengujian lebih lanjut untuk memastikan obat tersebut bisa bekerja pada tubuh manusia.Agen BandarQ

"Remdesivir sebelumnya melindungi hewan terhadap berbagai virus dalam percobaan laboratorium. Obat ini telah ditunjukkan secara eksperimental untuk secara efektif mengobati monyet yang terinfeksi virus Ebola dan Nipah," ujar NIH.

Posting Komentar

0 Komentar